Asalaamu'alaikum Wr Wb

Sesungguhnya kebahagiaan dan kejayaan hidup ummat manusia hanya Allah SWT letakkan didalam agama Islam yang sempurna, yakni mentaa'ati keseluruhan perintah perintah Allah SWT mengikut cara Sunnah Rasuulullaah saw sebagaimana yang telah diikuti oleh para Shahabat ra ajmain

Buruk rupa cermin dibelah

Pepatah mengatakan “ Buruk rupa cermin dibelah “ pepatah lain “ Kuman diseberang lautan nampak jelas , gajah dipelupuk mata tidak kelihatan “ Karena tidak mau dikatakan wajahnya buruk maka cermin yang hanya memantulkan sinar wajah yang sebenarnya telah dihancurkannya, atau hal hal kecil sepele yang ada pada orang lain begitu diperhatikan dan dipermasalahkan sementara hal hal besar yang jauh lebih buruk yang ada pada diri tidak dirasakan. Janganlah kita terlalu bersemangat memvonis hadist ini dhaif, hadist itu tidak shochih, sementara tanpa disadari sesungguhnya iman kitalah yang sangat sangat dhoif dan pengamalan kita yang masih sangat jauh dari shohih. Dalam urusan agama prinsipnya adalah Sami’na wa atho’na, kami dengar dan kami taat.

Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah kami Ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (QS al-Baqarah: 285)

Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang artinya: “Atas seorang muslim wajib mendengar dan taat dalam hal yang ia suka dan tidak suka, kecuali diperintah kepada maksiat. Maka jika diperintah dalam hal maksiat, tidak boleh mendengar dan taat.” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, at-Tirmidzi, Nasa’I, Abu Dawud, dan Ibnu majah).

Agama Islam yang diturunkan melalui baginda Rasul saw telah disempurnakan Allah SWT, merupakan cermin bagi kehidupan ummat manusia hingga akhir zaman, hanya mata hati yang terang dan jernih sajalah yang dapat melihat siapa sebenarnya diri ini melalui cermin agama. Muslimkah, mu’minkah , munafiqkah, musyrikkah diri ini dihadapan Allah SWT ? Melalui cermin ini maka seorang hamba akan menghiasi dirinya hari hari dengan keikhlasan dan taqwa , sehingga wajah yang semula nampak jelek akan berubah secara perlahan lahan menjadi wajah ayu karena dibalut make up syar’i dan memancarkan sinar iman.

Pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. ( QS Al Maidah / 5 : 3 )

Rasul saw dihantar dalam kancah zaman adalah rachmat bagi seluruh alam, hendak menyatukan hati hati orang orang beriman, saling berbagi dalam kebahagiaan , saling tolong dalam kesusahan, saling pengertian dan saling memahami dengan dilandasi ketaqwaan dan keikhlasan menggapai ridho Ilahi.

Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam
( QS Al Anbiyaa’ / 21 : 107 )

Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.
( QS Al Anbiyaa / 21 : 23 )

Dan Sesungguhnya kami Telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS Al Ankabuut / 29 : 3 )

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
QS Al Baqarah / 2 : 185 )

Berbahagialah hamba hamba Allah yang selalu menghiasi diri hari hari dengan ketaqwaan dan keikhlasan, membersihkan hati dari segala bentuk kotoran dan penyakit. Senantiasa menjaga hati dengan prasangka baik kepada Allah. Apa saja ujian yang menimpa dirinya tidak ada maksud lain dari Allah SWT kecuali untuk menyempurnakan keImanannnya dan terus menerus memperbaiki kwalitas amalannya . Sebagaimana tanaman yang hanya akan tumbuh sempurna apabila mendapat sengatan sang mentari, tiupan angin kencang, dan terpaan hujan yang deras. Gunjingan, cemoohan, dan fitnah hakekatnya adalah rabuk yang semakin menyuburkan Iman. Allah SWT Maha Mengetahui akan hamba hamba Nya , sebatas mana kemampuan hamba hamba Nya.
Mari berlomba lomba menuju Ridlo Allah SWT.